Al-Mustain Billah
Bersama Pemateri :
Ustadz Ali Musri Semjan Putra
Al-Musta’in Billah merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Faidah-Faidah Sejarah Islam yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada 13 Syawwal 1441 H / 05 Juni 2020 M.
Download juga kajian sebelumnya: Al-Muntashir Billah Menjadi Khalifah Pada Umur 19 Tahun
Kajian Tentang Al-Musta’in Billah
Sebelumnya kita sudah berbicara tentang Khilafah Al-Muntashir Billah yang berkuasa dari tahun 247 sampai 248 Hijriyah, yang mana kemarin kita sempat menyebutkan bahwa beliau berkuasa dalam usia 19 tahun, sebetulnya yang dimaksud 19 tahun itu bukan Al-Muntashir, tapi adalah Al-Mu’taz Billah. Adapun Al-Muntashir Billah berkuasa pada umur 25 tahun, kemudian saudara setelahnya yaitu Al-Musta’in Billah.
Setelah meninggalnya Al-Muntashir Billah para pimpinan daripada kekuatan angkatan dan bala tentara (utamanya yang memegang kekuatan pucuk pimpinan dari mereka) bermusyawarah siapa yang akan menjadi Khalifah setelah Al-Muntashir Billah.
Mereka berunding dan mereka menginginkan setidaknya dari keturunan Al-Mutawakkil. Karena Al-Mutawakkil sebagaimana kita sebutkan terbunuh oleh orang-orang Al-Atrak, satu komunitas masyarakat yang disebut dengan kebangsaan Turki dimana tempat tinggal mereka di sekitar Semenanjung Balkan. Dan mereka adalah bangsa yang mirip keturunan Cina, Uzbekistan, Kazakstan dan negara-negara yang sekitar itu, termasuk Afganistan.
Sebelum kita menyebutkan proses berkuasa dan bagaimana Al-Musta’in Billah terpilih, tadi sudah sedikit kita sebutkan dimana orang-orang Al-Atrak sudah merasa terancam kedudukan mereka. Kalau mereka masih mengangkat ketuhanan Al-Mutawakkil pasti anak-anaknya tidak akan tinggal diam untuk menangkap dan mengadili para provokator terbunuhnya orang tua mereka. Akhirnya mereka berusaha mencari di luar keturunan Al-Mutawakkil. Mereka mengambil anak saudara dari Al-Mutawakkil, yaitu anak dari Al-Mu’tashim yang bernama Ahmad bin Al-Mu’tashim Abu Al-Abbas, gelar kekhalifahannya disebut dengan Al-Musta’in Billah.
Telah kita jelaskan sebelumnya bahwa salah satu keunikan daripada penguasa-penguasa Bani Abbasiyah ini mereka memiliki gelar-gelar kebesaran tersendiri, tidak seperti di masa Bani Umayyah yang mereka tidak punya gelar-gelar tertentu pada jabatan mereka, tetapi mereka tetap disebut dengan nama mereka ataupun kunyah mereka. Tapi kalau ini punya gelar kebesaran sendiri. Sebagian dari gelar-gelar ini ada yang menyebutkan alasan kenapa gelar-gelar itu diberikan kepada para penguasa Bani Abbasiyah, sebagian para ahli sejarah tidak menyebutkan latar belakang sebagian dari gelar-gelar tersebut.
Al-Musta’in Billah
Al-Musta’in Billah berkuasa pada tahun 248 Hijriyah sampai 252 Hijriyah, sekitar 3 tahun setengah. Namanya adalah Abu Al-Abbas Ahmad bin Mu’tashim bin Harus Ar-Rasyid, orang tua dan kakeknya adalah khalifah. Dia adalah saudara Al-Mutawakkil, dia dilahirkan pada tahun 221 Hijriyah dan ibunya adalah Ummu Walad (wanita yang menjadi bagian dari rampasan perang) saat ditaklukan bangsa Rum.
Download MP3 Kajian Tentang Al-Musta’in Billah
Podcast: Play in new window | Download
Untuk mp3 kajian yang lain silahkan kunjungi mp3.radiorodja.com
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48530-al-mustain-billah/